Selamat datang di website pernik berita yang akan menggali dan berbagi berbagai informasi dengan Anda untuk lebih meningkatkan pengetahuan yang insyaAllah bersifat bermanfaat
Tak pernah terlewatkan oleh para penziarahm Mesjid perut bumi yang berada di kota Tuban tidak pernah sepi pengunjung untuk mengetahui informasi mengenai sejarah dan juga melakukan aktivitas ibadah di mesjid tersebut
Terasa asing di telinga, Mesjid perut bumi ini telah ada 14 tahun yang lalu dan berada di Jalan Gedungombo, Semanding, Tuban. Dengan ornamen yang sangat menarik membuat pengunjung penasaran dan takjub akan kekuasaan Alloh SWT
Bagian depan masjid terlihat sangat mencolok dengan perpaduan
warna-warni terang. Dipadu dengan ukiran kaligrafi yang dikombinasikan
dengan aksara Jawa
Pendiri mesjid ini adalah KH Subhan yang ingin memanfaatkan terowongan atau goa tandus tak terpakai menjadi Islamic Center. Mesjid ini sangat menarik daya wisatawana karena pada saat masuk, Pengunjung akan disuguhkan dengan bongkahan-bongkahan stalagmit dan stalaktit yang telah kering
Lalu, KH Subhan terpikir untuk mengubahnya menjadi tempat ibadah yang megah, dengan pilar, ukir-ukiran, serta dengan penerangan samar-samar saja. Puluhan anak tangga berhiaskan marmer menjadi penghubung antara satu ruang dengan ruang lainnya
Di tempat ini Anda akan merasakan kesejukan dan ketenangan hidup yang jauh dari dunia dan hanya ingat akan akhirat. Banyak pengunjung yang dengan sengaja singgah dan menikmati keindahan dari mesjid ini sambil memfokuskan diri untuk tetap ibadah kepada sang pencipta
Selain berlibur bersama keluarga dan kerabat, Anda juga bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Alloh. Untuk liburan tidak selalu memerlukan uang yang banyak, namun hati harus selalu senang, tenteram dan damai untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik
Ajaklah rombongan keluarga dan kerabat Anda untuk berkunjung ke Mesjid Perut Bumi di kota Tuban, Semoga informasi ini memberikan manfaat bagi Anda semuanya
Post by :Pernik Berita
Keunikan Masjid Perut Bumi Aschabul Kahfi Tuban
0 komentar